Mie instan, kelezatan makanan yang dapat ditemukan di mana saja dan dinikmati oleh jutaan orang di seluruh dunia, telah berkembang pesat sejak kemunculannya pada tahun 1958. Mari kita ikuti perjalanan yang penuh cita rasa melalui serangkaian perjalanan makanan cepat saji ini, dengan menjelajahi evolusi dan beragam rasa yang muncul selama beberapa dekade.
Perjalanan Mie Instan
Pada tahun 1958, dunia diperkenalkan pada mie instan oleh Momofuku Ando, seorang penemu berdarah Taiwan-Jepang. Ciptaannya, “Chikin Ramen”, menandai dimulainya revolusi industri makanan. Mie instan ini membutuhkan proses merebus sebelum disajikan dan merupakan respons terhadap kebutuhan akan makanan yang terjangkau, cepat, dan mudah disiapkan pada masa pasca perang Jepang.
Inovasi yang sesungguhnya terjadi pada tahun 1971 ketika perusahaan Ando meluncurkan Cup Noodles. Inovasi ini menampilkan mie yang dapat dimasak di dalam cangkir polistirena yang tahan air, sehingga dapat disiapkan di mana saja hanya dengan air panas. Cup Noodles tidak hanya mengubah cara orang mengkonsumsi mie, tetapi juga menjadi awal dari popularitasnya secara global.
Tahun 1970-an menjadi awal dari ekspansi global mie instan yang pesat. Ketika mie mencapai berbagai penjuru dunia, variasi dan rasa lokal pun bermunculan. Rasa ayam dan daging sapi yang klasik digabungkan dengan udang, seafood, dan berbagai pilihan sayuran. Mie instan menjadi kanvas kuliner bagi perusahaan untuk bereksperimen dengan rasa yang memenuhi keinginan konsumen yang beragam.
Tahun 1990-an menghadirkan inovasi kemasan yang semakin mempermudah konsumen. Dengan kemasan yang dapat dipanaskan di microwave dengan teknologi pengemasan yang lebih baik, mie instan menjadi lebih mudah diakses. Konsumen dapat menikmati makanan cepat saji tanpa mengorbankan rasa atau tekstur.
Tahun 2010-an menjadi periode puncak dari kemajuan teknologi mie instan. Variasi rasa yang lebih premium dan spesial dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dan rasa yang unik mulai memasuki pasar. Pilihan menu gourmet dan fusion pun berhasil memuaskan selera konsumen yang lebih modern, sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik dalam menikmati mie instan. Memasuki tahun 2020-an, industri mie terus berkembang dengan berbagai varian rasa yang lebih beragam.
Peran Perisa
Seiring dengan berkembangnya industri mie, produsen mulai memasukkan perisa yang rasanya menyerupai makanan khas dari sebuah negara untuk menambah keunikan produknya. Jenis perisa ini seperti contohnya perisa rendang, kari, laksa dan miso. Perisa ini mampu memberikan rasa nostalgia kepada siapa saja yang menikmatinya. Tidak hanya itu perisa juga memiliki peran penting dalam memberikan rasa yang konsisten dan menjadi khas di berbagai merek.
Sebagai kesimpulan, evolusi mie merupakan perjalanan yang menarik dan mencerminkan perubahan sosial, inovasi kuliner, dan juga dapat memenuhi ekspektasi konsumen. Dari awal mula “Chikin Ramen” yang sederhana hingga fenomena global, Cup Noodles. Mie tetap menjadi makanan yang dicintai dan banyak digemari di seluruh dunia. Penggunaan perisa pun telah menjadi bagian dari evolusi ini, yang berkontribusi pada popularitas abadi hidangan yang terjangkau dan dicintai ini.
Falmont sendiri sebagai sebuah perusahaan perisa di Indonesia dengan teknologi yang modern dapat menciptakan perisa mie instan dengan cita rasa yang sesuai dengan tren nya. Mari berkolaborasi dengan Falmont untuk menciptakan rasa yang sesuai tren dan target market perusahaan makanan atau minuman kamu!