Dalam beberapa tahun terakhir, kategori biskuit dan produk bakery di kawasan Asia Pasifik telah memasuki fase baru dalam inovasi perisa. Jika sebelumnya didominasi oleh profil rasa manis yang universal, kini industri ini mengalami gelombang eksplorasi rasa yang mengangkat unsur premium. Pergeseran ini terutama didorong oleh perubahan ekspektasi konsumen. Rasa tidak lagi hanya soal indulgensi, tetapi juga keaslian budaya, kenyamanan, dan persepsi nilai.
Asia Pasifik telah menjadi mesin pertumbuhan penting untuk produk sweet baked goods dan biskuit. Pasar seperti Tiongkok, Indonesia, India, Korea Selatan, dan Jepang menunjukkan peningkatan permintaan terhadap camilan panggang yang menghadirkan kombinasi antara rasa yang akrab dan nuansa baru. Konsumen kini tertarik pada produk yang menawarkan elemen regional yang dikenali atau pengalaman mewah melalui bahan, rasa, dan penyajian. Merek yang mampu menjembatani rasa nostalgia dengan sentuhan yang lebih halus semakin mendapat loyalitas konsumen dan pangsa pasar yang lebih besar.
Mari kita bahas lima perisa yang berkembang pesat dan mendorong inovasi dalam segmen biskuit dan bakery di Asia.
1. Perisa Kacang Merah
Kacang merah telah lama memiliki nilai budaya dan kuliner yang kuat di Asia Timur. Secara tradisional digunakan dalam makanan manis seperti mochi, dorayaki, dan roti kukus, kacang merah menghadirkan rasa manis yang ringan dan bernuansa earthy. Rasanya sangat beresonansi dengan konsumen yang akrab dengan dessert Asia.
Dalam kategori biskuit dan soft cake, kacang merah semakin sering digunakan sebagai isian atau infus rasa. Profilnya yang alami dan daya tarik warisannya menjadikannya pilihan populer bagi merek yang ingin menggabungkan format modern dengan identitas lokal dan nostalgia. Rasa ini sangat cocok bagi perusahaan yang mengusung narasi merek “lokal-modern” yang menghubungkan generasi melalui rasa yang familiar dengan tampilan yang diperbarui.
2. Perisa White Chocolate
Meski dark chocolate masih mendominasi dalam produk bakery indulgent, white chocolate telah muncul sebagai simbol kemewahan yang lebih tenang. Dengan rasa manis dan creamy serta teksturnya yang lembut, white chocolate digunakan secara kreatif dalam produk panggang sebagai isian, lapisan, atau kombinasi dengan buah-buahan, kacang-kacangan, teh.
Asosiasinya dengan gifting, SKU premium, dan indulgensi yang mewah membuatnya ideal untuk lini produk musiman, perayaan, atau edisi khusus. Daya tarik visual dari white chocolate juga mendukung cerita “kemewahan dalam kesederhanaan”. Sangat cocok untuk kemasan dan branding dengan gaya minimalis atau terinspirasi dari Skandinavia.
3. Perisa Pisang
Perisa pisang menawarkan kombinasi yang kuat antara keakraban, kesegaran, dan kenyamanan. Dengan karakter alami yang manis dan aromatik, perisa ini membangkitkan kenangan akan roti rumahan dan kehangatan tropis. Pisang banyak digunakan dalam muffin, loaf cake, dan semakin populer dalam format sehat seperti protein bar cake atau camilan panggang rendah gula.
Konsumen mengasosiasikan rasa pisang dengan kesehatan, kesederhanaan, dan nuansa positif—menjadikannya kandidat kuat untuk inovasi produk “better-for-you”. Rasa ini juga memungkinkan merek untuk mengembangkan narasi seputar manis alami, tanpa gula tambahan, dan bahan yang sehat.
4. Perisa Madu
Daya tarik madu terletak pada keseimbangan antara rasa manis, aroma floral, dan persepsi sebagai bahan yang menyehatkan. Konsumen sering melihat madu sebagai alternatif yang lebih alami dibandingkan gula putih, sehingga cocok untuk positioning clean-label dan produk yang bersifat artisana. Madu sangat cocok digunakan sebagai rasa untuk biskuit, granola-style bar, soft cake, hingga pastry berlapis.
Dari sisi fungsional, madu juga berperan sebagai humektan alami serta memberikan rasa yang kaya dan lembut. Rasa ini sangat menarik untuk merek yang ingin mengangkat narasi “crafted by nature” atau “indulgensi rustic”.
5. Perisa Hazelnut
Hazelnut sudah lama dikenal sebagai rasa yang elegan dan berkelas, terutama dalam kombinasi dengan cokelat atau vanilla. Perisa ini populer dalam produk bakery bergaya Eropa seperti kue isi praline atau cake dengan lapisan krim hazelnut. Kini, perisa hazelnut mulai mendapat perhatian besar di lini bakery premium Asia.
Profil rasanya yang kaya dan nutty menambahkan kedalaman dan kehangatan pada format panggangan apa pun. Banyak merek memilihnya untuk meningkatkan persepsi produk sebagai sesuatu yang mewah dan buatan tangan. Hazelnut cocok digunakan dalam SKU musiman atau liburan, memberikan sentuhan meriah yang resonan dengan konsumen yang mencari produk untuk hadiah.
Peluang Emas untuk Inovasi Perisa
Seiring dengan semakin selektifnya selera konsumen Asia, permintaan perisa yang terinspirasi secara regional dan diposisikan secara premium akan terus tumbuh. Baik untuk membangkitkan kenangan masa kecil maupun menciptakan pengalaman dessert mewah, kemampuan untuk menawarkan narasi rasa kini menjadi sama pentingnya dengan produk itu sendiri.
Tren ini menghadirkan peluang besar bagi perusahaan F&B untuk tampil menonjol di pasar yang kompetitif. Merek yang mengintegrasikan elemen rasa yang relevan secara budaya atau bernuansa mewah—alih-alih hanya mengandalkan profil rasa manis tradisional—memiliki posisi yang lebih kuat untuk menjangkau konsumen lintas usia dan segmen harga.
Bermitra dengan Falmont Flavors
Di Falmont Flavors, kami berspesialisasi dalam menciptakan solusi rasa yang otentik dan inovatif, disesuaikan dengan preferensi rasa Asia yang beragam dan berkembang. Entah untuk mengembangkan cookie kacang merah bernuansa nostalgia, protein bar dengan pisang dan madu, atau kue dengan kombinasi white chocolate dan hazelnut, tim R&D kami akan bekerja sama untuk menciptakan rasa yang menghadirkan emosi dan performa.
Dengan wawasan pasar, teknologi flavor modern, dan komitmen, Falmont adalah mitra terpercaya dalam membangun produk biskuit dan bakery. Mari berkolaborasi untuk mengubah tren rasa menjadi kesuksesan produk.