Dominasi Inovasi Perisa dalam Segmen RTD Global

The Dominance of Flavor Innovation in the Global RTD Segment; Dominasi Inovasi Perisa dalam Segmen RTD Global

Industri minuman ringan tidak pernah tidur. Setiap tahun, selalu ada gelombang baru yang mengubah arah pasar. Kategori Ready-to-Drink (RTD) kini menjadi salah satu segmen paling dinamis di dunia Food & Beverage (F&B). Persaingan tidak lagi hanya soal harga atau kemasan. Kunci utama untuk memenangkan hati konsumen saat ini terletak pada satu aspek krusial: inovasi rasa.

Perubahan selera konsumen global terjadi dengan sangat cepat. Produsen minuman tidak bisa lagi hanya mengandalkan portofolio lama. Adaptasi menjadi sebuah keharusan. Tren terbaru menunjukkan adanya pergeseran masif dari profil rasa konvensional menuju eksplorasi rasa yang lebih berani dan menyegarkan.

Kebangkitan Rasa Buah yang Berani

Ada masa ketika minuman olahraga atau minuman fungsional identik dengan rasa yang “aman”. Namun, era itu perlahan berakhir. Konsumen global kini menunjukkan ketertarikan yang kuat pada profil rasa buah yang lebih “nendang” atau bold. Rasa buah tidak lagi sekadar pelengkap, melainkan menjadi bintang utama dalam sebuah produk.

Data pasar terbaru memperlihatkan angka yang fantastis. Hampir 70% dari produk minuman olahraga yang baru diluncurkan di seluruh dunia kini mengusung rasa buah. Varian klasik seperti stroberi, jeruk, dan lemon tetap ada. Namun, profil rasanya dibuat lebih intens dan autentik. Konsumen menginginkan sensasi buah asli yang segar, bukan sekadar manis buatan. Hal ini menjadi sinyal kuat bagi para pelaku industri untuk meninjau kembali formulasi produk mereka.

Pergeseran dari Cokelat Menuju Kesegaran

Jika melihat ke belakang, tepatnya sebelum tahun 2020, varian rasa seperti cokelat atau vanila masih mendominasi minuman berprotein. Rasa yang terinspirasi dari soda juga sempat populer. Namun, tren tersebut kini mengalami stagnasi, bahkan penurunan.

Sejak tahun 2020, popularitas rasa buah terus menanjak tajam. Konsumen mulai meninggalkan rasa yang terlalu “berat” seperti dessert. Mereka beralih mencari kesegaran. Minuman berbasis air dengan rasa buah dianggap lebih mudah diminum, terutama setelah beraktivitas fisik. Rasa non-buah kini mulai kehilangan pangsa pasarnya di kategori RTD olahraga. Perubahan ini menuntut produsen untuk lebih kreatif dalam meracik profil buah-buahan.

Kiwi dan Tren “Manis Asam”

Inovasi tidak berhenti pada satu jenis buah saja. Pasar global sedang jatuh cinta pada kombinasi rasa yang unik. Salah satu bintang yang sedang naik daun adalah kiwi. Buah ini memimpin pertumbuhan tertinggi dalam kategori inovasi rasa saat ini.

Kehadiran kiwi bukan tanpa alasan. Buah ini mewakili preferensi konsumen yang berkembang terhadap profil rasa “manis dan asam” (sweet and sour). Rasa manis yang monoton mulai ditinggalkan. Ada keinginan untuk merasakan sensasi yang lebih kompleks di lidah. Gabungan rasa manis dengan sedikit sentuhan asam memberikan efek menyegarkan yang dicari banyak orang. Kombinasi rasa unik ini menjadi peluang besar bagi produsen untuk menciptakan produk yang menonjol di rak supermarket.

Era Baru Produk Hybrid

Inovasi rasa juga berjalan beriringan dengan inovasi tekstur dan format. Batasan antar kategori minuman kini semakin kabur. Muncul tren produk hybrid yang menarik perhatian pasar. Salah satu contohnya adalah minuman sparkling (berkarbonasi) yang mengandung protein dan kafein.

Dulu, protein cair identik dengan tekstur susu yang kental (milky). Sekarang, konsumen bisa menikmati asupan protein dalam bentuk minuman bersoda yang ringan dan segar. Selain itu, tekstur seperti smoothie juga semakin digemari. Ini menawarkan alternatif menarik di luar opsi berbasis susu tradisional. Tantangan teknis dalam menciptakan rasa yang stabil pada format hybrid ini tentu besar. Namun, potensi pasarnya juga sangat menjanjikan.

Pentingnya Bermitra dengan Ahli Rasa

Melihat tren global yang begitu spesifik, produsen F&B lokal tentu perlu bergerak cepat. Mengadopsi tren ini ke dalam pasar Indonesia membutuhkan keahlian khusus. Di sinilah peran vital sebuah perusahaan rasa di indonesia. Tidak semua penyedia perisa mampu menerjemahkan tren global seperti “kiwi manis-asam” ke dalam aplikasi produk yang stabil.

Memilih mitra yang tepat adalah investasi jangka panjang. Sebuah perusahaan perisa di Indonesia yang kompeten tidak hanya menjual bubuk atau cairan perisa. Mereka harus memahami dinamika pasar global dan teknis formulasi. Kualitas perisa akan menentukan apakah produk hybrid seperti sparkling protein bisa diterima lidah konsumen atau tidak. Produsen membutuhkan mitra yang bisa diajak berdiskusi soal stabilitas rasa, mouthfeel, hingga aftertaste.

Solusi Manufaktur Rasa di Asia

Untuk menjawab tantangan tersebut, kolaborasi adalah kuncinya. Produsen tidak perlu melakukan riset rasa sendirian dari nol. Bekerja sama dengan ahli di bidang ini akan mempercepat proses pengembangan produk.

Falmont hadir sebagai mitra strategis bagi perusahaan F&B. Sebagai perusahaan manufaktur rasa yang berbasis di Asia, Falmont memahami preferensi lidah lokal sekaligus tren global yang sedang berkembang. Kemampuan untuk menciptakan profil rasa buah yang bold, kombinasi unik, hingga solusi untuk produk hybrid tersedia di sini. Dengan dukungan teknologi dan riset mendalam, Falmont siap membantu produsen menciptakan minuman RTD yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga memimpin pasar.

Posted on:
Flavors
Des 08, 2025 / 3 min read
Falmont Flavors
Falmont offers remarkable flavor products, research, and technologies that meet industry standards.