
Dalam era globalisasi, konsumen di seluruh dunia tidak hanya mencari kenyamanan dan konsistensi, tetapi juga pengalaman budaya yang autentik. Rasa-rasa khas daerah menjadi medium bagi konsumen untuk merasakan kedekatan budaya dan cerita di balik setiap produk F&B sebagai inovasi perisa. Artikel ini mengulas tren penghargaan terhadap rasa lokal budaya, preferensi familiar versus eksotis, popularitas masakan asing sebagai gaya hidup aspiratif. Selain itu, akan dibahas juga potensi eksplorasi kuliner masa depan, serta peluang kolaborasi dengan Falmont Flavors dalam menghadirkan perisa-perisa otentik.
Penghargaan Konsumen Global terhadap Rasa Lokal
Konsumen global kini semakin menghargai cita rasa lokal sebagai sarana merajut kedekatan budaya dan otentisitas. Menikmati kudapan, saus, atau minuman dengan profil rasa tradisional setempat membantu menciptakan pengalaman “tur virtual” ke berbagai belahan dunia tanpa harus bepergian. Tren ini didorong oleh rasa ingin tahu lintas budaya dan keinginan untuk mendukung komunitas lokal. Produsen F&B yang menonjolkan bahan baku khas mampu menarik konsumen yang mendambakan sesuatu yang “nyata” dan “bercerita”.
Preferensi Familiar vs. Eksotis
Menurut survei global terkini, sekitar 50% konsumen lebih memilih rasa yang telah mereka kenal dan sukai—seperti cokelat, vanilla, atau strawberry—karena memberikan kenyamanan dan minim risiko kegagalan. Namun, 25% responden mengaku tertarik untuk mencoba varian rasa eksotis baru sebagai bagian dari petualangan kuliner mereka. Sisanya (25%) berada di posisi “fleksibel”, cenderung memilih familiar namun terbuka jika ada inovasi perisa yang menjanjikan keunikan budaya. Bagi produsen, ini berarti pentingnya menjaga portofolio rasa klasik sambil mengalokasikan porsi tertentu untuk eksperimen eksotis, agar dapat melayani seluruh spektrum konsumen.
Masakan Asing sebagai Pintu Gaya Hidup Aspiratif
Masakan asing semakin dipandang sebagai “pintu gerbang” ke gaya hidup aspiratif—simbol status dan petualangan. Beberapa contoh menarik:
- Afrika Selatan: Produsen di Afrika Selatan menghadirkan pasta dan saus lokal yang diperkaya sentuhan rasa global, misalnya saus peri-peri dipadu dengan sentuhan lemon Italia. Kehadiran produk ini di supermarket Eropa dan Asia menunjukkan permintaan akan fusion yang memadukan keunikan lokal dengan profil rasa internasional.
- Inggris & Jerman: Di Inggris, camilan khas Asia—seperti kentang goreng renyah berperisa wasabi dan rumput laut—mulai mendominasi rak snack. Bahkan, sepertiga konsumen di Jerman menyukai camilan inspirasi street food Asia, menandakan transnasionalisasi rasa Asia yang semakin luas.
- Masakan Tiongkok: Masakan Kanton dan Sichuan tetap menjadi favorit global berkat aroma harum, rasa gurih, dan pedas khasnya. Restoran-restoran dan produk bumbu siap saji Sichuan hot pot tersedia di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara. Hal ini membuktikan popularitas cita rasa Tiongkok yang tak pudar.
Potensi Eksplorasi Kuliner Masa Depan
Meski varian makanan budaya telah dieksplorasi, ada segmen besar yang belum tersentuh, membuka peluang inovasi bagi perusahaan F&B dan perisa:
- Masakan Afrika: Kuliner dari Mesir, Ethiopia, Nigeria, hingga Afrika Selatan masih underexplored, dengan kurang dari 10% konsumen global pernah mencicipinya. Rasa seperti berbere (campuran rempah Ethiopia), egusi (soup melon seed Nigeria), atau chakalaka (sambal sayur Afrika Selatan) menawarkan potensi besar untuk menciptakan produk F&B baru yang autentik dan menarik.
- Versi Nabati Masakan Jepang: Minat terhadap alternatif nabati—seperti sushi nabati berbasis bahan lokal dan gyoza vegan—telah mencapai sekitar 40% konsumen menurut data pasar Asia-Pasifik. Tren plant-based ini memungkinkan pengembangan perisa rumput laut, edamame, hingga dashi nabati yang memikat.
- Keanekaragaman Regional Masakan Tiongkok: Selain Canton dan Sichuan, profil rasa daerah seperti Yunnan (jamur harum, rempah langka) dan Hunan (pedas asam) diprediksi akan naik daun. Peluang bagi produsen F&B adalah meracik perisa yang menangkap kekayaan rempah dan teknik memasak tradisional di setiap provinsi.
Kolaborasi dengan Falmont Flavors
Bekerja sama dengan Falmont Flavors membuka peluang besar bagi perusahaan F&B untuk memaksimalkan eksplorasi rasa lokal dan global. Sebagai salah satu perusahaan perisa di Asia, Falmont menawarkan portofolio lengkap serta kemampuan R&D berpengalaman. Hal ini juga didukung fasilitas pilot-scale yang memungkinkan penyesuaian formula custom sesuai karakteristik signature lokal. Dengan mengoptimalkan formulasi clean label bebas alergen dan kontaminan, serta memahami regulasi internasional dan produksi skala besar, kolaborasi ini memastikan konsistensi rasa batch-to-batch tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan pangan.